Minggu, 12 Februari 2012

Green ICT

 
  1. Green Growth

Green Growth adalah Kerangka Kerja sebagai tanggapan atas tantangan untuk menghadapi perubahan iklim dan pertumbuhan yang sustainable.

Menurut hasil study ESCAP, Sustainable Development dapat dicapai melalui tiga faktor yang saling terhubung, yaitu:

  1. Pertumbuhan Ekonomi
  2. Pembangunan Sosial, dan
  3. Kelestarian Lingkungan

Gambar dibawah menggambarkan pilar-pilar untuk tercapainya Green Growth:

  1. Definisi “Green and Cool ICT”

Green ICT adalah ICT yang, sebagai hasil dari penggunaannya, memproduksi emisi karbon yang relatif rendah yang pada saat bersamaan juga mempunyai potrensi untuk mengurangi emisi-emisi karbon di berbagai bidang lainnya melalui katalisasi perubahan teknologi, institusional dan perilaku (behaviour) individu/masyarakat/institusi/organisasi.

Definisi ini dapat digambarkan seperti dibawah ini:


  1. Kondisi lingkungan ICT Indonesia:

  • Secara global, dampak emisi karbon dari sektor ICT secara keseluruhan adalah sebesar 2%, dimana komponen-komponennya adalah BTS, ponsel, PSTN, TV, Radio, Broadband, Narrowband, limbah ICT, seperti komputer bekas, komponen2 lainnya, dsb.
  • Diperkirakan ada sebanyak 70-juta PC, Laptop dan Netbook di Indonesia
  • e-Waste: ada 1-juta PC yang harus dibuang tahun 2010 dan meningkat sebesar 25% per tahun
  • Ada sekitar 850 Stasion Pemancar TV dan ribuan pemancar Radio.
  • Ada sekitar 80-juta Pesawat TV dan 50-juta pesawat radio.
  • Ada sekitar 90.000 BTS jaringan Telpon Seluler GSM dan CDMA
  • Ada 9-juta pelanggan PSTN, 160 juta pelanggan Ponsel, 35-juta pelanggan telpon Fixed Wireless Access, 45-juta pengguna Internet dan 2,5 juta pengguna Broadband.
  • Produksi Voucher Pulsa Telpon diperkirakan sekitar 50-juta per tahun dan menjadi limbah yang mencemari lingkungan.
  • Ada 25.000 ssl Desa Berdering, 131 ssl Desa Pinter, dan 5.748 Pusat Layanan Internet Kecamatan.
Perusahaan-perusahaan ICT di Indonesia saat ini sudah mulai sadar akan pentingnya penerapan Green ICT untuk mengurangi emisi karbon dan pemanasan global melalui berbagai upaya penghematan penggunaan energi listrik (dari perangkat yang lebih efisien dalam penggunaan daya listrik, mengurangi penggunaan AC dan diganti dengan pendinginan udara/angin, sering mematikan AC, dll). Juga upaya mengurangi eWaste, seperti melakukan recycling PC, Circuit Board, ponsel, kertas Voucher Isi Ulang, dll.
Perusahaan ICT juga mulai mengganti penggunaan layar PC/TV dari CRT ke LCD/LED yang hemat energi. BTS yang digunakan juga mulai dipakai yang hemat energi karena dilakukan miniaturisasi, serta tanpa pendingin AC, dan digunakan Solar Panel untuk mengganti Genset Diesel yang mahal dan menimbulkan banyak energi panas.

Dengan adanya ICT, baik itu perusahaan ICT ataupun perusahaan-perusahaan lainnya dapat menerapkan paperless office, mengurangi sebanyak mengkit dokumen-dokumen cetak dan mengganti dengan dokumen elektronik.

Dengan tersedianya jaringan pita lebar baik itu fixed line, fixed wireless maupun mobile wireless dan 3G, maka dimungkinkan perusahaan-pereusahaan untuk menerapkan Telewoeking atau Telecommuting, tidak harus semua karyawan/manager masuk kan tor tiap hari, sehingga dapat mengheemat BBM, mengurangi emiosi karbon, dan menghemat listrik di kantor-kantor.

Operator Telekomunikasi Indonesia yang telah menjadi anggota Global e-Sustainability Initiative (GeSI) adalah PT Bakrie Telekom, dimana upaya realisasinya antara lain adalah penggunaan BTS yang hemat energi, penggunaan Power Supply dari Solar Panel, dan membuat Vouche Isi Ulang dari kertas yang sangat kecil untuk mengurangi limbah.

Perusahaan-perusahaan ICT Global yang menjadi anggota GeSI adalah: Bell Canada, British Telecom, NTT, CISCO, Deutsche Telekom, Ericsson, France Telecom, Hewlett Packard, Intel, Microsoft, Nokia, Nokia Siemens Networks, Sun Microsystems, T-Mobile, Telefonica, Telenor, Verizon, Vodafone, Dell dan LG.

Operator-operator Telekomunikasi lainnya di Indonesia juga sedikit banyak telah pula menerapkan upaya-upaya seperti yang dilakukan oleh Bakrie Telekom tersebut diatas.


Bagi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan Green ICT, maka jelas diuntungkan dari penghematan energi dan biaya penggunaannya, mendapatkan citra yang baik di masyarakat sebagai bagian dari Public Relations, dan mmbuat para karyawannya lebih nyaman dalam bekerja (ramah lingkungan).

Negara juga diuntungkan, karena upaya nasional mengurangi emisi karbon dan pemanasan global mendapat dukungan perusahaan-perusahaan itu, disamping secara nasional juga dapat menghemat energi dan hemat anggaran BBM.

Upaya yang diperlukan untuk mendorong penerapan Green ICT adalah melakukan sosialisasinya secara lebih intensif melalui Seminar, Training, Workshop, serta pemberian insentif atau penghargaan khusus kepada perusahaan-perusahaan yang menonjol dalam penerapan Green ICT.

Pertumbuhan teknologi yang canggih ternyata menyedot banyak energi dan tentunya berakibat pada lingkungan. Menurut banyak pakar teknologi, konsumsi energi untuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi ternyata mencapai 40 persen dari total konsumsi energi secara global. Angka tersebut bisa merangkak naik, seiring derasnya permintaan dan belanja produk teknologi terbaru setiap saat.

Untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan dari teknologi, Green Information and communication technologies (ICT) bisa menjadi solusi. Green ICT adalah sebuah konsep yang umumnya dikaitkan dengan upaya mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam lainnya, di samping emisi dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pengaplikasian konsep Green ICT tersebar luas di berbagai proses bisnis. Intinya, pengusaha atau siapapun yang terkait dengan bidang ICT diharapkan dapat melakukan efisiensi untuk mendukung pelestarian lingkungan di sekitarnya.

Kemudian, kecanggihan layanan internet yang mendukung penggunaan electronic mail (e-mail) untuk berkomunikasi dengan kolega bisnis Anda dan transmisi data dengan cepat ikut mengampanyekan pengurangan penggunaan kertas, yang berarti semakin sedikit pohon yang ditebang untuk itu. Dengan berkurangnya penebangan pohon, sekali lagi kita akan menikmati emisi karbon yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar